
Suatu ketika aku kenal dengan seorang cowok yang bernama Rafi,
aku mengenal Rafi sudah sejak lama tanpa sepengetahuan Rani. Hari ini hari
minggu aku dan Rani berencana untuk nonton bioskop di Depok Town Square, Depok.
Pukul 13.30 tiba tiba handphone berbunyi tanda satu sms masuk dan sms itu
ternyata dari Rani yang isinya “ Widya, nanti samper aku yaa, aku tunggu jam 2”
dan aku balas “iya ok”, pukul 2 aku dan Rani berangkat menuju Depok dengan
menaiki taxi, di taxi Rani sedang asik memainkan handphoneku lalu tiba-tiba
Rani bertanya “Wid, Rafi siapa? Ciee”, “Ah, bukan siapa-siapa kok” jawabku
malu, di taxi aku pun bercanda-canda dengannya hingga tak terasa taxi pun
berhenti tepat di depan Depok Town Square.
Sampai disana aku dan Rani langsung menuju ke Bioskop 21, aku
bertanya pada Rani “Ran yang enak kita nonton film apa ya?” Rani menjawab “Eh
itu ada film 5cm, kayaknya seru tuh, katanya sih tentang persahabatan gitu”
“Yaudah deh kita nonton itu aja” jawabku. Selesai nonton bioskop aku dan Rani
bingung mau kemana akhirnya kami memutuskan untuk membeli baju, aku menemukan
baju yang bagus dan kita pu memutuskan untuk beli baju yang sama, setelah itu
kami makan dan pulang.
Setelah sebulan lebih tiba-tiba Rani tidak menghubungiku sama
sekali, aku coba sms dan telfon ternyata tidak di respon sama sekali. Pagi itu
aku pun mencoba untuk sms lagi, “Ran kamu kenapa sih? Kok tiba tiba dingin
dingin gini”, tiba-tiba balasan pun masuk “hah? Gue gapapa ko”, aku bingung
karna ia tak seperti biasanya, membalas smsku dengan sebutan “lo-gue”, lalu
satu sms pun ku terima lagi yang isinya “Widya lo udah seberapa lama sama Rafi?
“ aku pun kaget mendengarnya mengapa Rani tiba-tiba bertanya seperti itu.
“Emangnya kenapa, Ran? Jawabku heran, “Udahlah jawab cepet” kata Rani, aku pun
menjawab “Gue udah lama deket sama dia, kenapa?”, “Oh, Gapapa kok“ disitu aku
tidak memikirkan apa-apa, karna aku pikir Rani hanya sekedar bertanya tentang
hubunganku dengan Rafi, saatu itu aku menganggap keadaan sudah seperti biasa.
Sore harinya Rani mengajak aku bermain,dia sms aku “Widya,
bosen nih dirumah, gue ke rumah lo yaa”, “Yaudah kesini aja” jawabku singkat.
Tidak lama Rani pun sampai di rumahku dan main di kamar. “Wid gue buang air
kecil dulu ya” kata Rani sambil
meninggalkanku, sambil menunggu Rani tiba-tiba handphone Rani berbunyi dan
deg.....sontak aku kaget ternyata itu sms dari Rafi, ternyata Rani sudah dekat
dengan Rafi.
Mengetahui hal itu, aku pun sedikit kecewa karna tenyata Rani
dekat juga dengan Rafi, saat bermain aku dan Rani tidak bicara. Esok hari dan
seterusnya aku dan Rani pun tidak banyak berkomunikasi bahkan hampir tidak
pernah main seperti biasanya. Sepertinya Rani sudah mengetahui kalau aku tau
dia sering berhubungan dengan Rafi
Siang ini aku memutuskan untuk menanyakan tentang hubungan dia
dengan Rafi, sms pertama yang aku kirim “Ran lo deket ya sama Rafi?” “Hah? Engga kok” jawab rani, “Gue udah tau
semuanya kok, ngga ada yang perlu lo tutupin, semua udah jelas” jawabku dengan
nada sedikit kecewa, “Wid, gue minta maaf gue ga maksud ngekhianatin lo, gue
bisa jelasin semuanya” balas rani. “Udahlah lo mau jelasin apa lagi? Lo kan tau
selama ini gue udah deket sama Rafi, tapi kenapa lo juga deketin dia? Jadi ini
yang namanya sahabat?” balsku dengan nada kesal. “Widya maafin gue, gue udah
jahat sama lo, tapi gue gabisa bohongin perasaan gue sendiri kalau ternyata gue
juga suka sama Rafi” balasnya. Aku pun tidak lagi membalas smsnya karena sudah
terlanjur kesal. Akhir-akhir ini sms Rafi pun tidak pernah lagi ku balas.ada
Setelah perdebatan itu aku dan Rani tidak pernah lagi
berhubungan, seperti orang yang tidak mengenal satu sama lain. Dua bulan tidak
bermain, bercanda, jail-jailan, ganjal sekali rasanya.
Hari ini hari minggu, karena tidak ada acara kemana-mana aku
pun berniat membuka social media twitter, saat sedang asik membaca dinding
twitter yang penuh dengan status yang bermacam macam, tanpa sengaja aku melihat
status rani yang bertuliskan nama Rafi, disitu aku pun merasa kesal. Tapi
disatu sisi aku sudah malas mempermasalahkan ini dengan aku harus terus
marah-marah setiap sms Rani.
Seminggu setelah kejadian itu, sore hari ini aku berniat untuk
membeli pensil di fotocoppy yang letaknya tak jauh dari rumah Rani, saat sedang
berjalan, tiba-tiba aku bertemu dengan Rani, tapi aku sama sekali tidak ingin
menatapnya, Rani berjalan ke arahku lalu dia berusaha menghentikan langkahku
walaupun aku sempat mengelak, setelah aku berhadapan dengannya dan dia menjelaskan
tentang hubungannya dengan Rafi, ternyata Rani menyimpan rasa pada Rafi.
Keesokan harinya aku
sms Rani dan meminta maaf karena sudah emosi saat mengetahui kalau rani suka
sama Rafi, Aku pun meminta maaf dan sadar bahwa perasaan seseorang bisa saja sama.
Kami pun menyadari bahwa tiada yang lebih istimewa dibanding
persahabatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar